KERANJANG KERTAS KADO DAN HIASAN GANTUNG
Hari Senin sore mama ke pasar malam dibelakang stasiun Setiawangsa sebentar karena perlu beli beberapa sayur segar dan susu coklat Kira-Ziya yang sudah habis. Sebelumnya Oma udah bilang mau pakai kertas kado yang nganggur di lemari (karena memang sengaja mama simpan sebagai bekal kalau-kalau bisa dijadikan prakarya entah kapan).
Sepulang dari pasar malam, eng ing eng....
Rupanya Kira-Ziya dan Oma membuat kertas kado itu menjadi keranjang dan hiasan gantung! Aduh, cantiknyaa... bisa jadi tempat pensil-pensil warna..(sekarang sih hiasan gantung itu udah nggak tau mendarat di mana, sementara keranjang-keranjang mungil itu masih bertahan dengan lipatan-lipatan dibanyak sisi karena kadang ditekuk sampai kecil banget sama para bidadari sebagai benda yang dipegang dan dibawa-bawa kemana pergi)
Hiasan gantung ini dijadikan mainan buat Kira-Ziya untuk nyanyi dan nari, jadi ya nggak bertahan lama juga nempel di lemari. Apalagi selotipnya selalu menggoda dan memanggil-manggil tangan para bidadari untuk dibuka-pasang-buka-pasang sampai nggak bisa nempel, selotipnya nggak berbentuk dan akhirnya mendarat di lantai kemudian mendarat di kain pel mama.
Hari Senin sore mama ke pasar malam dibelakang stasiun Setiawangsa sebentar karena perlu beli beberapa sayur segar dan susu coklat Kira-Ziya yang sudah habis. Sebelumnya Oma udah bilang mau pakai kertas kado yang nganggur di lemari (karena memang sengaja mama simpan sebagai bekal kalau-kalau bisa dijadikan prakarya entah kapan).
Sepulang dari pasar malam, eng ing eng....
Rupanya Kira-Ziya dan Oma membuat kertas kado itu menjadi keranjang dan hiasan gantung! Aduh, cantiknyaa... bisa jadi tempat pensil-pensil warna..(sekarang sih hiasan gantung itu udah nggak tau mendarat di mana, sementara keranjang-keranjang mungil itu masih bertahan dengan lipatan-lipatan dibanyak sisi karena kadang ditekuk sampai kecil banget sama para bidadari sebagai benda yang dipegang dan dibawa-bawa kemana pergi)
Hiasan gantung ini dijadikan mainan buat Kira-Ziya untuk nyanyi dan nari, jadi ya nggak bertahan lama juga nempel di lemari. Apalagi selotipnya selalu menggoda dan memanggil-manggil tangan para bidadari untuk dibuka-pasang-buka-pasang sampai nggak bisa nempel, selotipnya nggak berbentuk dan akhirnya mendarat di lantai kemudian mendarat di kain pel mama.
Badannya dibuat Oma dari kertas kado yang dipotong panjang-panjang, lalu dianyam menjadi tangga (pasti waktu kecil pernah deh setidaknya bikin anyaman tangga begini sebagai prakarya di sekolah). Tangkainya dari sedotan yang memang banyak mama simpan di lemari dapur (sengaja dulu titip sama Oma untuk dibawakan dari Jakarta sedotan warna-warni karena mama punya ide mau ngajak Kira-Ziya bikin sesuatu dari sedotan--dan belum sempat-sempat juga euy!).
No comments:
Post a Comment