PERTANYAAN-PERTANYAAN KRITIS
Bombardir pertanyaan-pertanyaan Kira-Ziya setiap hari, selalu bikin mama terkaget-kaget dan kadang gelagapan.. Gimana enggak,...mama jadi sadar kalau ilmu mama ternyata masih sedikit, artinya harus di update setiap hari supaya nggak salah kasih jawaban.
Pertanyaan-pertanyaan itu juga sekaligus bikin mama deg-degan. Sebab kalau berkaitan dengan moral, terutama soal nasihat, artinya apa yang mama sampaikan harus juga tercermin dalam keseharian mama kan? Hmmm... mendampingi Kira-Ziya tumbuh, rasanya mama dan papa juga ikut tumbuh, ikut menjadi lebih dewasa dan sadar betapa tugas dan tantangan orang tua begitu besar dan nggak main-main..
Z= Ziya
K= Kira
M=Mama
1
Z: "Ma, Allah itu nama sebenalnya siapa ya?"
M: "Ya 'Allah' Subhanahu Wa Ta'ala', nak.."
Z: "..telus..umulnya belapa ya?"
M: "..yang jelas Allah itu tidak pernah tua seperti manusia.."
Z: "...makannya apa ya?"
M: "Allah tidak makan dan tidak minum"
Z: "Oo.."(mikir-mikir sambil mengerutkan kening)
K: "Kalau syaiton, makannya apa?"
M: "Semua makanan yang dimakan tanpa baca Bismillah terlebih dulu"
Z: "Oh, mungkin Allah makannya makanan yang sudah dibacain Bismillah terlebih dulu kali?"
M: "Kan udah mama sampaikan bahwa Allah itu tidak makan dan tidak minum seperti manusia nak,.."
Z: "Oh iya.."
K: "Ma..Kila nggak mau lupa baca Bismillah lagi kalau makan!"
Z: "Iya, Ziya juga tadi pas makan malam udah baca Bismillah kok?!"
M: "Good..."
2
K: "Ma, Allah itu boy or girl?"
M: "Allah itu tidak boy dan tidak girl"
K: "Kalau syaitan, boy or girl?"
M: "Ada boy ada girl..Ingat ada doa sebelum masuk kamar mandi kan? 'Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari syaitan laki-laki dan syaitan perempuan' .."
3
K: "Syaitan itu ada yang baik nggak, Ma?"
M: "Nggak ada, nak. Syaitan adalah mahluk yang diciptakan Allah untuk mengganggu manusia, yang tidak taat pada perintah Allah, kerjanya membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia.."
K: "Lho! Kok gitu? Kenapa?"
M: "Ya untuk menguji umatNya.."
K: "Jangaaan...!"
M: "Kok jangan?"
K: "Kalau Allah menciptakan pengganggu, nanti mama dan papa Allah sedih lho kalena anaknya nggak sholihah??"
M: "Allah itu hanya satu, tidak ada yang menyamai Allah. Allah tempat kita meminta segala sesuatu. Allah tidak punya anak juga tidak diperanakkan, jadi nggak punya mama-papa. Tidak ada satumahluk pun yang setara dengan Allah. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, itu memang kuasa Allah. Ingat kita pernah baca arti surat Al-Ikhlas di Juz 'Amma bergambar itu kan?"
K: "Oo..iya.."
M: "Kalau Kira-Ziya takut, berlindunglah hanya kepada Allah saja, baca A’udzubillaahi minasy syaitaanir radziim, 'Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaithan yang terkutuk', sudah hafal kan?"
K-Z: "iya, udah hafal!"
M: "Alhamdulillah.."
4
Di dalam taksi, Kira yang sedang dipangku suatu kali menarik-narik dan memainkan kerudung mama.
M: "Kira, kerudung mama jangan ditarik dong..mama kan malu kalau auratnya kelihatan.." (mama berbisik pelan)
K: "Lho.. kalau papa kok nggak malu nggak pakai keludung dan aulatnya kelihatan?" (Kira malah nyeletuk keras sambil menunjuk papa yang sedang memangku Ziya)
M: "Karena papa laki-laki. Nggak wajib pakai jilbab. Batas aurat laki-laki adalah dari pusar sampai lutut. Kalau kita perempuan, batas auratnya adalah seluruhnya kecuali telapak tangan hingga pergelangan tangan dan muka saja."
K: "Oo,..kalau udah besal Kila mau pakai keludung kayak mama.."
M: "Good.. sekarang juga boleh kok belajar pakai kerudungnya.. "
5
Ketika sedang menonton TV mama lihat Kira-Ziya tidak duduk dengan rapi.
M: "Kira-Ziya, ayo..! Anak perempuan yang rapi dong duduknya..masa kebuka lebar begitu! Malu nggak sih?"
Z: "..malu,.."
K: "Jadi, halusnya anak pelempuan duduknya begini?" Kira merapatkan kaki
M: "Iya. Nah, kan enak dilihat dan sopan sekarang.."
Z: "Kok tadi kata mama 'anak pelempuan'? Memangnya kalau anak laki-laki boleh duduk begitu?"
M: "Ya bukan begitu!..(..garuk-garuk) ..maaf deh, maksud mama tadi nggak cuma anak perempuan, anak laki-laki juga seharusnya duduk yang rapi dan sopan, ya 'kan?"
Z: (tersenyum) " Iya..."
M: (..lega... hampir ajaaaahhh...)
6
Z: "Ma, kata mama kebaikan dan kenakalan kita dicatat malaikat yang ada di bahu kiri dan kanan kita?"
M: "Iya..Raqib dan Atid, dua sifat yang dimiliki oleh malaikat pencatat amal manusia"
Z: " Bagaimana mencatatnya?"
M: "Maksud Ziya?"
Z: "Pakai keltas apa dan pulpen apa?"
M: "Oh,..ya pakai kertas khusus dan pulpen khusus!"
Z: "Beli di mana?"
M: "Ngak ada di mana-mana, khusus diberikan oleh Allah buat para malaikat saja.."
7
Suatu hari mama berhalangan untuk sholat. Ketika terdengar adzan, Kira dan Ziya menegur mama,
K: "Ma! Udah adzan itu!"
Z: "Mama nggak sholat?"
M: "Mmm.. nggak, 'nak.." (duh, pertanyaan sulit nih,.. berharap nggak ditanya lebih detail hehehe)
K: "Kenapa? Kok gitu?"
Z: "Nanti mama berdosa lho!"
M: "Mama sedang berhalangan"
K: "Apa itu belalangan?"
M: "Artinya sakit perut. Kalau sudah dewasa nanti, ada waktunya perempuan berhalangan untuk sholat, artinya tidak boleh sholat"
Z: "O.. itu makanya mama pakai pamples (pampers, diapers) buat olang besal ya? Kalau Ziya udah nggak pakai pamples anak-anak lagi!", Ziya yang pernah mama kasih tahu soal itu manggut-manggut hehehe
M: (senyum dan menjadikan jawaban detailnya sebagai pe-er untuk kemudian hari kalau ditanya lebih detail lagi)
Kemarin ini ketika Adzan, mama mengajak Kira-Ziya sholat,
M: "Kira-Ziya, udah adzan tuh, yuk kita berwudhu dan sholat!"
K: "Enggak deh Ma! Hali ini kayaknya tadi Kila sakit pelut!"
Z: "Iya! Ziya juga lagi nggak bisa sholat!..
M: "???"
Z: "Lagi sibuk banget masak niiih!"
M: "Haa??"Langsung mingkemmm...Berasa kejedug dan introspeksi diri! Mama memang pernah menunda sholat karena sibuk masak...
Makasih untuk menegur mama dengan cara kalian, Nak, jadi maluuuu..;-)