Thursday, March 08, 2007

TIPS MAMA: MENYIAPKAN MAKANAN KIRA & ZIYA



“Emang lu masih sempat bikin pepes ikan dan macaroni skotel ?”, tanya seorang teman suatu kali.
“ Masih doong…”, jawab mama.
“ Kok bisa sih? Punya satu aja udah repot,..gimana punya dua yaa hehehehe…”

Ya memang harus dialokasikan waktunya buat mikirin makanan kira dan ziya. Selain sudah tambah besar, kira dan ziya mulai jadi picky eater alias ngerti mana yang enak dan mana yang enggak. Udah bisa pula bilang, “..na mawuuu… (ndak mauu..)” sambil mundur teratur dan menjauhi mama kalau lagi kambuh males makannya. Lha, kalau dibiarkan bisa berabe. Kalau begini artinya udah saatnya mama bersemedi dan nyari wangsit dulu nih buat mengeluarkan ide kreatif baru hehehehe.

Nah, ini dia variasi makanan kira dan ziya akhir-akhir ini. Mama memang belum sempat menuliskan resepnya, padahal simpel banget dan tinggal digonta-ganti aja isinya sesuai apa yang ada di kulkas. Berhubung bikinnya suka-suka mama, jadi kalau suatu saat harus menulis resepnya, mama agak bingung, soalnya nggak pakai timbangan sekian gram, atau sekian sendok teh segala. Begitu lampu-lampu kecil dan sel-sel kelabu di kepala mama berkelap-kelip, langsung deh refleks mama ambil ini ambil itu, masukkan ini sedikit campurkan itu sedikit, di rasa-rasa terus dikira-kira, abracadabra….ini diaaaa!

Balik lagi ke judul di atas. Selama ini makanan kira dan ziya mama siapkan langsung sesaat sebelum dimakan, fresh dan sekali makan habis. Untuk siang dan sore juga demikian. Pernah sih, buat nasi kukus karena jadinya agak banyak, dua cup bisa dimakan pagi, dua cup lagi masih bisa dimakan siang hari, artinya sore buat makanan baru lagi. Kedengerannya lumayan repot ya? Tapi selama ini bisa dijalankan asal mau sedikit meluangkan waktu untuk persiapannya. Sedikit tips yang sudah mama terapkan selama ini:



  • Sayur segar, siangi/potong-potong, masukkan ke dalam plastik jernih untuk disimpan di kulkas.
  • Brokoli/kembang kol, potong sesuai kuntum, rendam dalam air garam untuk mengeluarkan ulat-ulatnya, tiriskan hingga kering, masukkan ke plastik jernih sesuai porsi sekali makan atau ke wadah besar lalu tutup dengan alumunium foil.

  • Wortel/labu parang, potong-potong dadu, masukkan dalam porsi sekali makan ke dalam plastik es mambo, masukkan kulkas.
    Daun bawang, rajang tipis-tipis, masukkan wadah, tutup dengan alumunium foil atau plastik jernih, masukkan kulkas. Demikian pula dengan daun jeruk, daun salam, cuci bersih,masukkan wadah, tutup dengan alumunium foil, simpan di kulkas
    Bawang merah/bawang putih, kupas kulitnya, bulat-bulat masukkan wadah, tutup alumunium foil atau plastik jernih, masukkan kulkas.
    Ikan segar, cuci bersih, bebaskan dagingnya dari tulang dan kepala, potong-potong porsi sekali makan, masukkan plastik es mambo, masukkan freezer. Tulang dan kepala ikan rebus tanpa garam dengan daun salam, daun jeruk, daun serai, setelah dingin masukkan ke plastik es mambo untuk porsi sekali makan, simpan di freezer.
    Daging Ayam/daging sapi giling/hati ayam/hati sapi, rebus tanpa garam bersama daun salam, daun jeruk, daun serai, kalau perlu seiris jahe, masak dengan api kecil-kecil sampai empuk, angkat. Kaldunya masukkan ke plastik es mambo untuk porsi sekali makan, dagingnya cincang dadu, masukkan plastik es mambo sekali makan, simpan di kulkas.
    Jagung, minta tukang sayur pretelin dari batangnya sekalian beberapa buah, masukkan plastik transparan, simpan di freezer.
Begitu kira-kira yang mama lakukan. Jadi setiap pagi, kira dan ziya kan bangun jam 4 dini hari, langsung asik dengan buku dan mainannya, mama titip mereka sama eyang/oma (kalau lagi nginep)/papa untuk jerang air/kaldu di dapur. Lalu mama ambil sedikit daun bawang yang udah diiris dari kulkas, jrenggg… masuk panci yang airnya mulai mendidih. Sambil nunggu wangi mama ambil 1-2 butir bawang putih/bawang merah yang udah bebas kulit, iris tipis, jrenggg… masuk panci lagi. Kemudian mama ambil sebungkus wortel yang sudah diiris dadu, cuci, jrenggg… masuk panci. Ambil tomat, buang sedikit kulit arinya kalau perlu, cuci, iris-iris langsung di atas panci secukupnya, sisanya bungkus, masukkan lagi ke kulkas. Sebungkus labu parang yang sudah dipotong dadu, cuci, jrenggg..masukkan panci. Ambil segenggam bayam dari dalam plastik, iris tipis-tipis, cuci, jrenggg…masukkan ke air yang sudah mendidih tadi. Beri garam seperlunya atau margarin sebagai pengganti garam secukupnya (biasanya jadi agak gurih sedikit), jadi deh sayur bening bayam ! Bisa juga sebelum disajikan, masih dalam kondisi mendidih, kocok telur ayam dalam tempat berbeda, masukkan dan kocok cepat isi panci sehingga telur terburai. Sajikan bersama nasi/bubur hangat.

Bisa juga divariasikan…Kalau misalnya di kulkas hanya ada buncis dan kentang, setelah bumbu-bumbu dan wortel, masukkan sebungkus daging ayam yang sudah dicincang, lalu masukkan irisan buncis tipis-tipis dan kentang potong dadu, jrenggg… jadi deh sup ayam! Dan sebagainya… Kalau di kulkas hanya ada wortel, tahu dan sawi hijau? Ambil kaldu ayam, atau kalau ada udang, ambil beberapa ekor, cuci bersih, rebus dalam air yang sudah mendidih (kalau belum mendidih akan sedikit amis biasanya). Ulek bawang putih, sedikit merica dan garam seperlunya, masukkan ke dalam kaldu udang tadi. Tahu putih, potong dadu, jrenggg..masukkan panci. Sawi hijau, bebaskan dari batang putihnya yang agak keras di bagian tengah, iris tipis, jrenggg.. masukkan ke dalam panci…. Jadi deh sup segar sawi+tahu dengan kuah tekwan hehehe…kira dan ziya bisa lumayan lahap nih dengan menu ini. Udangnya? Ya diiris tipis-tipis untuk bisa dimakan juga.

Kalau mama masak sayur saja dan ingin lauknya ikan tenggiri/kembung/kakap/tuna/gurame pepes
atau ingin bikin yang sedikit spesial untuk camilan di antara waktu makan seperti tahu kukus,tempe kukus (bisa ditambah jagung, terung, brokoli, dsb),
ya tinggal melakukannya di sela-sela jrenggg..jrenggg sayuran. Siapkan dulu panci pengukusnya, iris tipis2 bawang putih/bawang merah, hancurkan tahu, campur dengan wortel/bit/labu parang yang diiris tipis/buncis/kacang kapri tambahkan garam seperlunya, daun kemangi, alasi daun salam lalu bungkus dalam daun pisang atau alumunium foil, kukus sampai matang. Kira dan ziya biasanya lebih suka makan tahu/tempe sebagai selingan bukan dimakan bersama nasi. Soalnya mereka jadi bisa memegang sendiri.. hehehe..mama maklum kok,..anak mama kan udah besar, udah pingin melakukan semuanya sendiri,.. pinter…

Sempat nih, mama buat variasi sarapan yang berbeda seperti sup jagung, kentang-brokoli panggang,
macaroni keju+tahu,
tahu-ikan tenggiri-wortel kukus, atau sup kacang merah.Ya memang nggak selalu berhasil, tapi lumayan untuk bikin makanan lebih bervariasi dan beda aja dari biasanya. Kalau seharian memang lagi nggak selera makan, mama nggak panik, sebab bukankah di piramida makanan yang banyak terdapat di buku panduan (termasuk di website milis sehat), makanan memang nggak harus nasi dan nggak harus selalu lengkap sekaligus? Jadi mama berikan terpisah tahunya, lalu setelah main-main kan laper lagi tuh, mama berikan loaf sayuran(kacang polong, brokoli+roti tawar+ikan kakap+keju),
pudding havermut/roti tawar-pisang-keju-bayam,plus perasan air jeruk/jeruk mungil kecil-kecil yang udah bisa mereka makan bulat-bulat (tapi dikeluarkan dulu biji kecil-kecilnya) atau pisang ambon+keju+meses coklat yang menggoda.

Jadi seharian nggak makan nasih juga ok aja,.. yaa sekali-sekali bolehlah libur makan nasi, tapi tetap diusahakan ada karbohidrat, protein, sayur-mayur dan beberapa camilan-camilan sehat (wortel kukus, singkong rebus, comro isi tempe, kroket susu isi daging giling
dan sebagainya). Kalau kelihatannya aktivitas mereka lagi banyak (maklum lagi hobi lari, lompat-lompat, manjat-manjat, teriak-teriak, nyanyi-nyanyi, jungkir balik), mama berikan lagi masing-masing segelas susu UHT plain atau jus pepaya+tomat/wortel+jeruk (atau pepaya potong kecil-kecil yang udah bisa mereka makan langsung, rasanya dalam bentuk ini lebih ok, karena selain dapat vitaminnya mereka juga akan dapatkan seratnya yang berguna buat tubuh kan). Sempat juga sih mama nyoba buat tekwan,
dan bakso dari daging cincang yang akhirnya gagal euy
…akirnya mengikuti saran papa untuk digoreng aja, jadilah camilan buat papa! Hehehehe Kapan-kapan nyoba lagi ah..

Untuk camilan, kemarin ini sempat bikin agar-agar susu+biskuit. Iseng aja masukkan biskuit kira & ziya, terus sausnya mama ambil dari jeruk segar dan taburkan begitu aja di atas potongan agar-agarnya. Membuat mereka tertarik makan dengan tertib awalnya, tapi kemudian tertarik mengobrak-abrik dengan tangan mereka waaaaa…

Nah, berhubung “virus-mogok-makan” dan “virus-boseeeen-ah-ma!” kira dan ziya mulai rajin mampir, kemarin ini mama iseng bikin nasi kukus(mungkin orang lebih sering sebut nasi tim ya?).

Resepnya bukan dari beras, tapi dari nasi yang udah ada di rice cooker, jadi lebih praktis. Ambil beberapa sendok nasi sesuai porsi, masukkan mangkok. Sebutir telur, kocok, masukkan mangkok. Bit/wortel, potong dadu, cuci, masukkan mangkok. Ayam/ikan/daging cincang/teri medan, ambil porsi sekali makan dari kulkas, lelehkan dalam kukusan, masukkan ke dalam mangkok. Keju slice atau keju batangan, potong-potong atau parut sedikit, masukkan ke dalam mangkok. Tomat, buang kulit arinya, cuci, masukkan ke dalam mangkok. Garam/merica seperlunya, masukkan ke dalam mangkok. Campur rata semua. Masukkan ke dalam cup-cup kecil yang sudah diolesi mentega sedikit agar tidak lengket, jangan sampai penuh, kalau bisa 3 / 4 -nya saja (sisakan tempat untuk air kaldu). Ambil beberapa bungkus air kaldu dari dalam freezer, rebus dalam panci tersendiri hingga mendidih, tambahkan daun bawang yang sudah diiris tipis (biar wanginya lebih menggoda euy!), ambil sebagian untuk diisi ke dalam cup nasi tadi sampai penuh. Air kaldu yang tersisa biarkan mendidih dan berada dalam panci. Masukkan cup nasi ke dalam panci kukusan hingga matang. Sajikan dengan kuah kaldu dan taburan bawang goreng. Kira dan ziya bisa habis 2-3 cup sekali makan nih…ssslllrrrppppppp!

Bagaimana, berminat mencoba? Dijamin waktu memasak jadi lebih praktis, menyenangkan dan nggak terlalu repot deh… Selama ini sih, mama selesai masak sekitar 20-45 menit. Masakan yang masih panas mama letakkan dalam piring makan kira dan ziya di atas meja agar pas dimakan nanti tidak terlalu panas namun hangat saja, tutup dengan tudung saji, mama mandi, sholat subuh, memandikan kira dan ziya bergantian atau sekaligus, nah, kuncinya di sini nih kalau mama perhatikan,..habis mandi kan dingin dan segar tuh, perut lapar, udah capek main sejak jam 4, mulai ngantuk sedikit, jadi ini dia nih saat yang paling ok buat makan! Nyam..nyam..nyam.. makan pagi kira dan ziya biasanya selalu lebih lahap dibandingkan makan siang dan makan sore. Jadi makan pagi adalah kesempatan mama menyelipkan beragam nutrisi sayur mayur dan lauk pauk karena kira dan ziya pasti akan makan dengan lahap dan bersemangat. Setelah makan, biasanya jalan-jalan pagi di depan rumah sebentar lalu nyusu dan zzzzzzzzzzzzzzz….tidur nyenyak sekitar 1-2 jam. Siippp! Saatnya mama baca koran, majalah, buku, cek email, nulis, atau iseng bikin puding roti pisang kukus buat camilan para bidadari atau peras jeruk untuk dimasukkan kulkas dan diminum segar dan dingin ketika kira dan ziya bangun nanti… atau… mama ikut tidur juga ah,…hoooaaahhhhmmmmmm…. Zzzzzzzzzz…..
TAMU ISTIMEWA

Hari Minggu tanggal 18 Februari 2007 siang, wilayah sekitar rumah kami kedatangan tamu istimewa: angin puting beliung! Konon ia berputar-putar tidak jauh dari persimpangan jalan. Datang ditemani hujan lebat yang berlomba-lomba mengetuk genteng, air akhirnya masuk ke plafon di hampir setiap ruangan dan membasahi sebagian besar ruangan di rumah.

Sulit diceritakan apa yang terjadi hanya sesaat itu. Yang jelas ketika langit memutih, hujan mengabut, angin berputar-putar, petir menggelegar berkali-kali dan air setinggi betis mengalir deras di luar pagar, kira dan ziya diam dalam pelukan mama dan oma. Seperti mengerti sedang terjadi sesuatu. Kami melempar pandangan ke luar jendela, kemudian ke teras luar melalui garasi dan mendapati masyarakat di sekitar rumah sedang berada di luar juga menyaksikan apa yang baru saja terjadi dalam sekejap. Dari jauh simpang jalan terlihat ramai oleh pejalan kaki maupun pengendara sepeda motor. Ternyata beberapa pohon tumbang mengakibatkan jalanan sama sekali tidak bisa dilewati dan menimpa beberapa bagian warung. Konon pohon yang tumbang juga menimpa beberapa buah mobil.

Situasi di dalam rumah tidak kalah seru. Sebagian besar ruangan dibanjiri air yang jatuh dari plafon maupun tampias dari bawah pintu dan ventilasi udara. Alhasil semua kasur dan sebagian bantal-guling basah kuyup. Tidak sempat terselamatkan karena yang awalnya hanya sekitar satu titik kebocoran berkembang hingga tiga, lima sampai kemudian mengucur bagai keran yang terbuka. Srrrrrrr….


Panik? Tentu saja, awalnya. Tapi mama dan oma kemudian berpikir kepanikan nggak ada gunanya karena tidak membuat situasi lebih baik. Maka kami berusaha tenang-tenang saja dulu, karena kalau panik dan tidak bisa mengendalikan diri, kira dan ziya juga pasti akan ikut ketakutan dan cemas.

Ditengah situai demikian, Alhamdulillah kira dan ziya tetap bisa tidur sebentar setelah menyusu sore itu di ruang tengah, beralas kasur lipat dan beberapa bantal yang masih bisa diselamatkan. Setelah keduanya tidur, baru mama membantu oma membereskan beberapa hal.
Bersyukurlah, nak, masih bisa menikmati tidur nyenyak dalam kondisi demikian. Ini kali pertama kira dan ziya menghadapi situasi darurat. Alhamdulillah mama dan oma bisa tetap santai. Kami bergantian makan siang yang sudah tertunda beberapa jam. Dengan perut terisi tentu segalanya akan jadi lebih mudah dan lebih nyaman. Bersyukur rasanya situasi bisa diatasi pelan-pelan. Bersyukur air bersih masih mengalir tanpa gangguan setelahnya. Bersyukur lampu hanya mati di beberapa ruangan karena rembesan air mengalir tepat di titik lampu. Bersyukur karena listrik tidak mati di wilayah ini. Bersyukur karena meskipun telepon mati namun petugas segera datang beberapa hari kemudian sehingga kabel yang putus bisa diperbaiki lagi. Kondisi seperti ini rasanya adalah waktu yang tepat untuk merenung dan introspeksi diri. Selain bersyukur dan berusaha ikhlas dengan apa yang terjadi, rasanya tidak ada alasan untuk mengeluh. Ini ujian kesabaran kan?

Begitulah, banjir di luar pagar rumah memang sempat tinggi dan deras namun hanya sesaat, mungkin hanya sekitar 1 menit, sekedar lewat karena jalanannya menurun dan biasa terjadi jika curah hujan sangat lebat. Kali ini banjir meninggalkan akibat cukup parah bagi beberapa rumah yang sempat dimasukinya, termasuk tetangga kami. Menurut cerita beberapa warga, angin puting beliung selain merubuhkan cukup banyak pohon, juga sempat memuntir sebuah antena di rumah yang tak jauh dari rumah kami sehingga atapnya jebol dan hujan membasahi kamar. Ada pula tetangga yang 8 lembar atap asbes di atas dapurnya terbang entah ke mana dan tidak bisa ditemukan lagi.

Mendengar informasi di media tentang kemungkinan angin puting beliung masih mengincar Jakarta hingga beberapa bulan ke depan, pohon beringin di sudut jalan pun diputuskan untuk ditebang.

Alhamdulillah di tengah situasi yang masih belum betul-betul pulih hingga hari ini, kira dan ziya selalu bisa bermain dengan ceria (malah sejak sering hujan, ada satu lagu yang melekat dikepala kira dan ziya, “ mamaa..! ti-ti-ti-tik..!” kata mereka biasanya sambil menunjuk jendela yang basah. Kemudian mama akan langsung pasang style Indonesian idol untuk nyanyi lagu “ tik tik tik..bunyi hujan di atas genting.. airnya turun.. tidak terkira..”, sampai kira dan ziya ikut bersenandung dengan bahasa mereka, menggoyang-goyangkan tangan dan kepalanya ke kiri dan ke kanan..duh lucunya..). Kamar yang bebas perabot (karena semua dialokasikan ke tempat yang aman sejak bocor berat itu) membuat kira dan ziya semakin bebas berlarian dan bermain.

Bersyukurlah, nak, kita masih bisa menikmati kebahagiaan berkumpul bersama dalam keadaan sehat wal afiat. Apa yang kita alami mungkin tak seberapa dibandingkan apa yang dialami saudara-saudara kita yang lebih parah kerusakan rumahnya akibat banjir dan angin puting beliung kemarin ini, bahkan mungkin banyak yang sampai tidak memiliki tempat tinggal karena rusak total. Semoga kondisi darurat membuat kira dan ziya menjadi terlatih, tahan banting dalam berbagai situasi maupun kondisi dan lebih peka terhadap sekitarnya.

Semoga masyarakat yang mengalami kerusakan dan kehilangan harta benda maupun keluarga akibat musibah ini mendapatkan petunjukNya untuk lebih sabar dan tetap tawakal kepadaNya. Dan semoga Allah memberikan gantinya yang lebih baik melalui jalanNya yang tak terduga kepada saudara-saurada kita tersebut. Amiin.

Bunga-Bunga Cantik Sepanjang Liburan Masih ingat ya, dengan cerita mama tentang bunga-bunga cantik di sini Nah, ini beberapa pohon d...