Thursday, April 24, 2008

MENGHIAS AMPLOP DENGAN DAUN, BUNGA, BATU DAN RANTING KERING


Benda-benda ini sudah lama kita kumpulkan. Pertama ketika kita jalan sore bersama Oma mengelilingi kompleks condominium sambil menunggu papa pulang kantor. Banyak yang diperoleh. Mama memang sudah titip pesan sebelum berangkat, bahwa kita akan hunting daun, bunga, ranting, batu, kulit siput, apa saja yang cukup ok untuk dibawa pulang dan dikeringkan. Syaratnya semua itu tidak dipetik, melainkan kita ambil dari tanah dan jalanan, artinya yang sudah jatuh atau patah atau lepas.

Kira dan Ziya awalnya risih karena tangannya jadi harus kotor kena tanah dan rumput basah sehabis hujan. Tapi melihat mama sesekali bungkuk mengumpulkan sesuatu dan berteriak gembira, para bidadari akhirnya malah jadi lebih bersemangat daripada mama :-). Ketika papa datang dan kita berhenti mencari, Kira-Ziya malah nggak mau berhenti. Semua masih saja dikumpulkan, dipungut dan diberikan ke mama untuk dimasukkan dalam kantong plastik yang sudah kita siapkan. Sampai rumah semua cuci tangan, cuci kaki, cuci muka, langsung main gelitik-gelitik sama papa, sementara mama mencuci apa yang kita peroleh


untuk dikeringkan di balik kertas, lalu dihimpit dengan tumpukan buku di atas meja rias kamar.
Ada beberapa butir batu,
rumah siput kecil,
berbagai jenis daun,
berbagai jenis rumput liar,
bunga,
Kedua, kita mengumpulkan sebagian ketika diajak jalan-jalan ke taman bermain KLCC Park sama Tante Deasy dan kakak Abell tempo hari. Mama saat itu seneng banget karena bisa ngajak Kira-Ziya sedikit kejar-kejaran di padang rumput luas yang sedikit berbukit-bukit sampai pipi-pipinya bersemu merah (gini-gini dulu pas SD mama paling jago main galah asin, main benteng dan main tap punggung lho, pasti kalah deh lawan lari mama kekekekek...). Kakak Abell juga ikut lari. Kemudian mama ajak Kira-Ziya mengumpulkan sedikit daun dan bunga untuk digabung dengan apa yang kita peroleh beberapa hari sebelumnya.
Daya ingat anak seusia ini memang kuat ya, setiap hari Kira-Ziya hampir selalu bertanya ke mana gerangan daun-daun dan segala yang kita kumpulkan waktu itu. Dimana mama simpan? Untuk apa? Kapan mau dimainkan? Kira-Ziya boleh ikut tempel nggak? Sudah kering belum? Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya seperti biasa.

Lokasi 'persembunyian' dedaunan itu memang nggak mama beritahu dengan detail. Mama yakin kalau tahu, Kira-Ziya akan segera menuju dan membongkarnya karena ingin tahu. Hehehe. Mama cuma bilang disimpat di suatu tempat untuk kita mainkan ketika sudah cukup kering nanti.
Kemarin ini akhirnya harta karun itu mama keluarkan dari tempatnya. Wah, asik banget... Tapi masih bingung mau diapakan. Kalau ditempel ke kertas putih udah biasa kan. Kertas karton warna-warni kita nggak punya, cover buku juga nggak punya. Tapi mama ingat kita punya amplop coklat besar di lemari. Jadi kita menghias amplop aja deh ya.

Kira-Ziya bebas berkreasi menempel di tempat yang dinginkan. Mama hanya membantu mengarahkan sedikit atau memberi semangat, atau membetulkan yang lepas dan sebagainya. Kadang Kira-Ziya saking semangatnya malah nggak berhasil menempel benda-benda itu sebab tangannya udah lebih lengket dan penuh lem duluan, sehingga daun kering dan bunga-bunga yang ada malah nggak ketempel di amplop melainkan lengket di tangan-tangan mungil para bidadari hehehe.

"Maaaa!!!! Gimana iniiii....nggak bisaaaa...uhuhuhuhu!", sesekali Kira atau Ziya gantian teriak, merasa mulai putus asa dan nggak sabar.
"Jangan bilang nggak bisa dulu dong...kan kita udah sepakat untuk selalu bilang 'I can do it!'. Ini mama bantu contohkan gimana cara nempel yang benar ya, lemnya di bagian ini, bukan yang ini, lalu tepuk-tepuk biar kuat dan nggak mudah lepas. Nah, sekarang coba lagi.."
Setelah penuh perjuangan, amplop itu selesai juga. Coba lihat gimana komposisi dan style para bidadari dalam mendesain amplop dengan benda-benda kering itu. Kadang mama surprise sendiri kalau lihat bagaimana anak seusia ini bisa berkreasi dengan imajinasi dan keterampilannya. Padahal kadang megang lem aja belum mahir dan harus berjuang menempelkan semuanya. Tapi seringkali they really know what they want. Yang ini mau ditempel di mana, yang itu di mana, pilih bunga yang warna apa, pilih batu atau yang mana, dsb. Wah, mimi, om dista, om ando dan tante yunzi bakal dapet saingan niiiyyyy,...

Yang ini karya Kira,

Yang ini karya Ziya dihiasi sedikit gambar dengan pensil warna merah di sebelah kiri (kata Ziya itu bukan gambar melainkan tulisan namanya),

Setiap habis main tempel menempel, glue stick pasti nggak akan begitu saja disimpan kembali deh. Selama sesaat akan terus digenggam-genggam. Ketika berhasil membujuknya menyimpan kembali lem-lem itu dengan berbagai cara, bukan berarti semua beres lho hehehe... pasti nggak lama mama temukan ada aja benda-benda ajaib yang ikut tertempel entah di lemari, di lantai, di dinding, atau di buku-buku cerita deh. Penasaran apa aja yang bisa ditempel dan menempel ya, ' Nak..?

1 comment:

unil said...

wah! kereeen......:)

ayo, jangan amplop aja yang ditempelin.....cover buku, gelas ato frame bekas juga bisa lho.....:)
seruuuu

hehehehe

Bunga-Bunga Cantik Sepanjang Liburan Masih ingat ya, dengan cerita mama tentang bunga-bunga cantik di sini Nah, ini beberapa pohon d...