PINGIN JADI APA?
Kalau lagi santai dan Kira-Ziya sedang bisa diajak ngobrol (biasanya udah sibuk main sendiri dan nggak fokus kalau diajak ngobrol rada serius), mama sering tanya,
"Kira-Ziya kalau udah besar mau jadi apa?",
Kalau kening para bidadari berkerut-kerut, mama coba sederhanakan lagi,
"Maksud mama, kalau udah besar pingin seperti siapa?"
Senang aja dengar jawaban Kira-Ziya, kadang serius, kadang nggak serius, seringnya malah nggak disangka-sangka. Inget kan cerita mama tentang jawaban Kira-Ziya atas pertanyaan itu suatu hari lalu, Kira-Ziya ingin jadi seperti mama biar bisa bekerja di dapur tiap hari dengan sendok garpu ;-). Nah ini jawaban lainnya,
1
"Kila pingin jadi komputel!", jawab Kira suatu kali
"Ha? Komputer?"
"Iya! Komputel!"
"Kenapa?"
"Bial bisa temenin papa!", Kira nyengir dan mama ikut nyengir
2
"Pingin jadi doktel mata kayak opa!", kata Kira kali lain
"Kenapa jadi dokter?", tanya mama
"Bial bisa peliksa mata mama, nanti Kila sembuhin yang sakit!"
"Hm,.. menjadi dokter tugas yang mulia, Nak, dulu Mama juga pernah ingin jadi perawat dan jadi dokter hehehe, nah kalau gitu mulai sekarang belajar yang rajin ya!"
"Iya, Ma!"
3
"Kayak mimi Nila! Menggambal!", Ziya bilang pingin kerja seperti mimi Nila karena pernah mama jelaskan bahwa mimi sangat suka menggambar.
"Memangnya mimi Nila keljanya di mana, Ma?", tanya Ziya
"Di TV!"
"Di TV??", Ziya seperti berpikir keras, manggut-manggut, memiringkan kepalanya lalu tanya lagi,
"Gimana pulangnya nanti?"
"Cara pulangnya?", mama bingung
"Iya! Maksud Ziya, gimana kelualnya?"
"Oo,.. maksud Ziya gimana keluar dari TV-nya?", mama mulai mengerti arah pertanyaan Ziya
"Iya... gimana itu?"
"Hehehehe... maksudnya bukan masuk ke dalam TV, Nak, tapi bekerja di stasiun TV",
Ok deh,..mama lantas menjelaskan sedikit, sesederhana mungkin, gimana bisa mimi bekerja di TV(bukan di dalam TV) dan bahwa orang yang ada di TV bukan berarti orang tersebut masuk ke dalam TV, tapi hanya gambarnya aja yang direkam lalu diputar di TV, seperti gambar Barney yang udah di rekam dalam VCD lalu bisa kita putar kapan kita inginkan.
"Ooo... ", Ziya manggut-manggut, semoga kali ini karena mulai paham :-)
4
"Ziya pingin jadi tukang jemulan!"
"Ha? Kok tukang jemuran?"
"Iya, bial jadi anak sholihah!"
Mama masih belum nyambung apa hubungan tukang jemuran sama anak sholihah, lalu Ziya lanjut menjelaskan,
"Kalau udah besal Ziya pingin bisa bantu Mama jemul pakaian!"
"Oo... aduh, Ziya,..Mama baru ngerti, Mama jadi terharu...makasih ya sayangkuww...Ziya pingin bantu Mama ya,.. iya, anak yang suka menolong adalah anak yang sholihah dan mama yakin anak Mama anak-anak yang sholihah...I love you!", Mama dan Ziya berpelukan
5
"Ziya pingin jadi penjahit aja! Kalau udah besal kan Ziya boleh pegang jalum dan gunting kan, Ma?"
"Iya, boleh dong, asal berhati-hati. Kenapa jadi penjahit?"
"Iya, Ziya pingin jahitkan dastel yang nggak bolong buat mama!", Oala, Ziya ingat mama pernah pakai daster yang bolong pinggirnya dan belum sempat mama jahit,
"Ziya pingin juga jahitkan mobil buat Mama dan dinding balu!"
"Mobil? Mobil nggak bisa dijahit, nak,... mobil harus dibeli dengan menabung dulu sebelumnya...Dinding? Kok jahitin dinding baru? Kenapa memangnya?"
"Kalena dinding kita yang lama kan udah dicolat-colet Kila dan Ziya,... jadi Ziya mau jahitkan Mama dinding balu yang belsih buat mama..."
"Oooww...makasih sayang, tapi dinding nggak bisa dijahit, dinding hanya bisa dibangun dengan batu bata, semen dan pasir, seperti apa yang dilakukan Bob The Builder itu lho,..tapi makasih ya, Nak,...udah membahagiakan Mama..."
Aduh, mama terharu deh kalau dengar kepolosan dan ketulusan para bidadari.
Tanpa mama sangka, Kira yang ikut mendengarkan tahu-tahu juga ikut nyeletuk,
"Kalau Kila udah besal dan bisa menjahit, Kila juga mau jahitkan papa kaca mata yang balu!"
"Ooowww...makasih sayang, memangnya kaca mata papa yang lama kenapa?"
"Kan udah lusak!" Kira rupanya ingat, kacamata papa udah beberapa kali patah dan rusak (yang terakhir rusak masih papa pakai kalau sedang santai di rumah dan sedang bercanda jungkir-balik-loncat-loncat-gelitik-gelitik sama para bidadari di kasur), dan yang sekarang dipakai kalau ke kantor udah baru dan masih bagus hehehe
Ketulusan itu, 'Nak,.. duh, mama nggak habis pikir dan nggak habis terharunya deh...
Seperti puisi yang pernah mama tulis buat Kira-Ziya, mama dan papa selalu mendukung apapun cita-cita Kira-Ziya kelak, sky is the limit! Jadilah diri sendiri, merdekakan hatimu, mama dan papa mencintai selalu !
2 comments:
Duh, sholihahnya Kira dan Ziya, semua cita-citanya krn ingin menyenangkan papa-mama :-)
Raisha kalo ditanya mo jadi apa jawabnya satu: jadi dokter kayak bi Alit (tantenya), mungkin karena emaknya kebanyakan nonton ER.
amiiiin....semoga semua cita-citanya tercapai ya, KiraZiya....:)
btw *garuk-garuk malu* mimi juga mau dijaitin rumah....hehehehe :D
Post a Comment