Thursday, May 08, 2008

PRINCESS KIRA & ZIYA
Setiap kali membaca buku "my dressing up box", mama tanya, di antara semua kostum itu apa yang ingin dipakai Kira-Ziya jika suatu saat harus ikut karnaval di sekolah. Jawabannya selalu dan selalu, "Kostum princess, 'Ma!".

"Kenapa?"
"Kalena Kila-Ziya pingin jadi puteli!"
"Lho, sekarang kan Kira-Ziya udah jadi puteri! Lupa ya?"
Kira dan Ziya berpandangan,
"Puteli?"
" Iya. Puteri! Mama Kira-Ziya kan seorang puteri! Dan papa adalah pangeran, sebab puteri hanya menikah dengan pangeran kan...? Jadi anak-anak mama juga puteri dong..."
"???"
"Nggak percaya? Coba tanya Oma kalau nelpon nanti ya,.. atau nah, eja nama belakang mama nih, di passport mama,... P-U-T-E-R-I. Bacanya apa?"
"Pu-te-li!" Kira-Ziya mengikuti ejaan mama sambil berbinar-binar menyadari mamanya seorang puteri betulan hehehe,... Nama belakang mama kan memang itu di akte kelahiran.

Ketika para bidadari tidur siang, mama coba menyiapkan kejutan. Sengaja nggak dikerjakan sampai selesai karena mama ingin Kira-Ziya bisa ikut proses pembuatannya setelah bangun nanti.

Dibuat dari sisa kardus boneka Moni yang sudah terpotong sebagian jadi prakarya bersama Oma waktu itu. Tadinya mau dibuat dari kardus semua biar mantap, tapi mama belum ketemu cutter euy, jadi agak susah membuat lekukan-lekukan. Jadi mama buat bagian tiaranya dari kertas HVS putih, lebih mudah digambari, dilipat-lipat dan digunting-gunting, kemudian ditempel. Hiasannya dari apa saja sisa potongan-potongan kertas berwarna.
Ketika sedang memotong-motong, tiba-tiba Ziya bangun dan masuk kamar bermain,
"Mama sedang bikin apa? Plakalya (prakarya) ya?", tanya Ziya penasaran
"Buat Kila-Ziya ya!? Apa itu, 'Ma?", tiba-tiba Kira muncul karena terbangun juga

"Hehehe ada deeehh, pokoknya asiiiikkk..yuk kita buat...!".


Untuk Kira mama buat tiara berbentuk hati karena Kira pernah bilang ingin punya mahkota berbentuk hati.
Untuk Ziya mama buat tiara berbentuk lingkaran karena Ziya pernah bilang ingin punya yang demikian.


Nah, untuk melengkapinya mama buatkan juga tongkat sang puteri yang juga bisa jadi tongkat peri ajaib. Dibuat dari dua lapis kertas HVS, diselipkan ke dalam tangkai sedotan yang ujungnya dibelah dua, kemudian diselotip yang kuat sehingga tidak mudah lepas, ditempeli kertas berwarna dan ditulisi inisial masing-masing.

Kemudian sisa guntingan pola mahkota yang dibuang sayang (soalnya bentuknya unik) mama jadikan gelang. Agak kebesaran sedikit dan agak aneh sih, tapi nggak apa hehehe tetap fun dan seru.

Hmm..btw, sayangku, meskipun nggak pakai crown, wand dan segala pernak-pernik princess dari negeri dongeng itu, sejak dulu sampai sekarang dan sampai kapanpun juga, kalian selalu jadi puteri-puteri paling manis di istana mungil kita dan hati mama-papa kok :-)

1 comment:

unil said...

waaah...kerennya....:)
hehehehe

jadi inget, dulu mimi pernah dibikinin juga sama Oma mahkota yang keren sekali pake bulat2an juga lho, warnanya pink! ada garis2nya warna pelangi, bikinnya pake karton manila heheh...waktu itu semua anak SD disuruh bawa mahkota2an karena mau dibagiin rapor, pokoknya punya mimi paling kereeeen!!! hehehe kaya punya Kira Ziya sekarang deh! kereeeen.... hehehehehe

:D

Bunga-Bunga Cantik Sepanjang Liburan Masih ingat ya, dengan cerita mama tentang bunga-bunga cantik di sini Nah, ini beberapa pohon d...