MASIH TENTANG LEBARAN
Ketika melihat lapangan di halaman masjid kembali kosong setelah usai sholat Ied, mama jadi ingat salah satu puisi yang pernah mama tulis di sini:
http://indahip.blogspot.com/2003/12/lebaran-usai-1-sejumlah-kaleng-kosong.html
LEBARAN USAI 1
sejumlah kaleng kosong bercerita tentang perjalanan mereka sepanjang lebaran.
“aku mengunjungi masjid-masjid besar di kompleks itu, pekarangannya rimbun dan teduh”
“aku mampir ke rumah-rumah megah di jalan besar itu, pagarnya tinggi-tinggi dan indah”
“aku berkeliling dan menyapa mobil-mobil bagus di lapangan parkir yang luas itu, dari jendela tuan tampan dan nyonya cantik duduk nyaman sekali”
satu bulan setiap tahun kaleng-kaleng itu bahagia bisa memeriahkan jiwa-jiwa sepi pemiliknya lewat gemerincing merdu
meski setelahnya, mereka sama-sama duduk kembali di bawah lampu-lampu merah dan trotoar dalam debu, kehilangan suara
demikian pula lembar koran-koran bekas sepanjang jalan dan lapangan di hari yang fitri
mereka bahagia menjadi alas bagi jiwa-jiwa baru yang bersimpuh menjelang fajar, menjadi teman rumput, tetes embun dan tanah basah
meski setelahnya, cabikan tubuh lusuh mereka tertiup angin entah ke pelosok mana atau masuk dalam tong-tong sampah pinggir selokan begitu saja
indah ip
30 november 2003, 21.00 pm
LEBARAN USAI 2
lebaran usai
apa yang kita tuai
segala tunai,
segala selesai?
indah ip
1 Desember 2003, 08.00 am
Semoga kita tidak termasuk orang yang merugi, ya? Semoga kita kembali fitri dan memperoleh kemenangan yang sesungguhnya, semoga kita bertemu lagi dengan Ramadhan tahun depan dan semoga ibadah kita selalu bisa ditingkatkan menjadi lebih baik, amiin.
1 comment:
amiiiiiiiiiiin
seperti biasa, puisinya tops euy....:)
Post a Comment