Saturday, July 14, 2007

CUKUP ENGKAU SAJA..


Hasbunallah wa ni'mal wakiil, cukup bagiku Engkau saja, ya Allah, sebaik-baik pelindung dan penolongku.
Kemarin ini mama dan papa ngobrol banyak hal. Berada jauh dari tanah air dan handai taulan, rasanya memang nggak ada yang bisa dilakukan selain hanya kepada-Nya, Yang Maha Abadi, Yang Maha Pembuat Rencana, Yang Maha Mendengar, Yang Tidak Pernah Tidur dalam mengawasi mahluk ciptaan-Nya, tempat kita bergantung dan memohon perlindungan...

Sebagai manusia yang tak luput dari khilaf dan salah, betapa mama seringkali menyadari banyak hikmah justru setelah mengalami banyak hal yang terjadi. Saat itulah mama dan papa merenung.

Sejak proses awal hingga hari ini, mama dan papa masih terus belajar dan berharap Allah selalu memberi petunjuk mama dan papa untuk memahami dan mencari hikmah dibalik apa yang telah kita alami bersama, 'Nak. Kadang ada juga sih rasa deg-deg-an. Tapi kalau ingat kata Aa Gym, mama jadi paham bahwa kekhawatiran dan rasa deg-deg-an itu datang mungkin karena ilmu yang mama miliki masih kurang. Jadi ya harus belajar dan belajar biar cukup ilmunya. Suatu saat, ketika kalian besar dan mandiri, belajarlah dari pengalaman mama dan papa. "Ambil sisi positifnya, buang sisi negatifnya." (demikian Oma pernah menasihati mama dalam mempelajari pengalaman hidup Oma & Opa. Nah, nasihat ini mama turunkah kepada kalian sekarang ya). Mama yakin, "You'll find your own way". Kalian mungkin akan punya cara tersendiri dalam menghadapi dan menjalani hidup kelak. Tak ada yang tahu kecuali Allah yang Maha Tahu kan? Jadi buka mata, hati dan telinga, semoga ada pengalaman mama dan papa (yang belum seberapa ini) yang bisa dijadikan guru kelak.

Mulai dari proses penerimaan papa bekerja di tempat yang baru, proses pengurusan rumah kita di jakarta (sedikit hambatan soal hilangnya IMB sehingga dalam satu malam mama kembali harus jadi arsitek euy alias mengukur, mengambil foto dan membuat sketsa denah dan tampak untuk dibuatkan blueprintnya--padahal udah lamaaaa banget nggak megang alat pengukur, manjat-manjat dinding dan beberapa sisi untuk melihat bentuk atap& beberapa bagian detail, penggaris more, pensil sketsa dan bolpoint tinta untuk menggambar hehehe--pengurusan di kepolisian, pengurusan di beberapa tempat, dsb),proses pengurusan bank dan kartu atm mama yang tiba-tiba error (hampir semingguan mama hanya bolak-balik mengurusnya) dan herannya tiba-tiba pulih begitu saja sehari sebelum hari keberangkatan, kejadian penuh hikmah ketika kita sudah berada di tempat baru (sempat kehujanan tanpa payung dalam perjalanan dari KL City Center ke hotel dan Alhamdulillah dapat berteduh di masjid terdekat, namun ketika hampir sampai di pintu utama hotel tiba-tiba dari arah kiri mama sebuah mobil tanpa supir yang sedang parkir ditabrak dari belakang hingga begitu saja meluncur dan sedikit mengenai pinggang mama, Alhamdulillah atas izin-Nya ziya tetap erat dalam gendongan mama yang refleks meloncat ke teras dan bersyukur senggolan mobil tersebut tidak membuat memar ataupun cedera!), disusul sakitnya Kira & Ziya (demam tinggi dan flu berat hampir bersamaan sampai masuk rumah sakit terdekat, harus di infus untuk mencegah dehidrasi karena tidak mau makan minum kecuali menyusu ASI dan di visio therapy untuk mengeluarkan lendir dari paru-parunya, lalu pulang sehari sebelum rencana kepindahan kita ke condominium), kebocoran gas di dapur unit condominium kita, terperangkapnya kaki Ziya di jeruji kepala tempat tidur ketika sedang menyusu, hingga terperangkapnya kepala kira di teralis pintu depan sehingga besi harus digergaji dan dilas kembali dengan pertolongan manajemen dan main contractor yang sedang bertugas. Masya Allah.. betapa besar hikmah semuanya...betapa inilah saatnya mama belajar lebih banyak lagi introspeksi diri, lebih mandiri, lebih waspada, lebih mawas diri...

Mama bersyukur Oma bisa menemani kita semua di awal kepindahan ini, jadi mama dan papa bisa sedikit mengurus beberapa hal yang perlu dan urgent, namun akan ada saatnya Oma kembali ke Indonesia kan, artinya mama dan papa harus siap dengan segala kondisinya. Well, ini ujian dan tantangan besar buat mama dan papa sebagai orang tua, 'Nak, insya Allah, dengan ijin-Nya, dengan petunjuk-Nya, dengan dukungan dan doa dari semua yang kita cintai, mama dan papa akan berusaha, belajar dan terus berjuang. Kita semua, 'Nak, kita semua. Bukankah perjuangan memang tidak pernah ada ujungnya?






1 comment:

Winna said...

sip mbak, terus berjuang :) bukankah Allah selalu mencintai kita :)

Bunga-Bunga Cantik Sepanjang Liburan Masih ingat ya, dengan cerita mama tentang bunga-bunga cantik di sini Nah, ini beberapa pohon d...