FATHER'S DAY 2: BOX SERBAGUNA
Sejak kemarin Kira dan Ziya mengajak mama bikin box serbaguna untuk papa. Kira pernah melihatnya di salah satu majalah dan jadi ingat terus soal itu.
"Ma... Kila mau bikin box buat papa sepelti yang di majalah itu!"
" Iya, nanti ya, setelah mama selesai masak dan beres-beres,.. tanggung nih,.."
"Iya deh, Kila pikil-pikil (pikir-pikir) dulu ya, kita mau buatnya pakai apa ya? Kayaknya bisa pakai kaldus (kardus), 'Maaa!...Tapi kaldusnya di mana ya?"
"Nanti kita cari ya,.."
Karena sejak kemarin lusa mama repot di dapur, baru kemarin siang mama bisa menemani dan menepati janji untuk bikin prakarya sama-sama. Mama senang karena Kira dan Ziya sudah bisa bersabar. Para bidadari mama-papa memang anak-anak yang baik deh :-)
Setelah mengubek-ngubek dapur dan lemari harta karun kita, mama menemukan kotak tisu kosong, sisa kotak bakeri yang dulu kita jadikan kartu beberapa bagiannya, sedotan dan sebagainya.
Yuk, kita mulai. Kotak tisu akan kita tempel dengan gambar sesuai keinginan. Kira ingin kotak itu dihias dengan gambar mobil. Bentuk mobil dibuat dari sisi kotak bakeri yang yang berwarna hijau dan oranye. Roda dibuat dari kertas HVS, jendelanya dari kertas berwarna. Kira menempelkan semua roda yang mama buat, jadi mobil itu punya roda nggak cuma empat melainkan enam hehehe.. 

Sedangkan Ziya ingin gambar kapal. Sisa kotak bakeri itu bisa dimanfaatkan bagian depan yang ada gambar topi chef-nya. Mama gunting bentuk badan kapal lalu tempel pada gambar tersebut dengan menyisakan bagian yang bisa dijadikan kepala kapal, jadi deh, nggak perlu digambar lagi kan.. Ombaknya mama buat dari potongan mahkota karton warna silver. Jendelanya dari kertas berwarna, ditempel sesuai keinginan Ziya.

Para bidadari sudah punya kreatiitas sendiri dalam tata letak tempel menempel, mama hanya mengarahkannya saja sesekali (sekarang malah udah sering nggak pingin diarahkan sebab mereka merasa sudah tahu mau melakukan apa jadi mama senang karena dengan demikian eksplorasi imajinasi dan keterampilan para bidadari bisa lebih terasah). Lem yang belepotan, potongan-potongan kertas yang berantakan, selotip yang nyangkut di lantai-lemari-dinding, dan seluruh kehebohannya, well,..mama tutup mata aja deh hehehehe,..ya namanya juga lagi nge-bengkel, wajar ajalah betebaran dan berantakan, ya nggak?


Para bidadari sudah punya kreatiitas sendiri dalam tata letak tempel menempel, mama hanya mengarahkannya saja sesekali (sekarang malah udah sering nggak pingin diarahkan sebab mereka merasa sudah tahu mau melakukan apa jadi mama senang karena dengan demikian eksplorasi imajinasi dan keterampilan para bidadari bisa lebih terasah). Lem yang belepotan, potongan-potongan kertas yang berantakan, selotip yang nyangkut di lantai-lemari-dinding, dan seluruh kehebohannya, well,..mama tutup mata aja deh hehehehe,..ya namanya juga lagi nge-bengkel, wajar ajalah betebaran dan berantakan, ya nggak?
Ini dia hasilnya, yang ini box kapal-nya Ziya. Setelah selesai Ziya menempelnya di pintu kamar(yang nggak pernah bebas coretan itu), 

" Box ini untuk apa ya kira-kira, Ziya?"
" Untuk tempat kopi papa, tempat boneka dan tempat buku! Eh, selotipnya kurang, 'Ma..tolong potongin lagi ya...",



"Buat tempat kacamata papa !" ,





Masing-masing kita buatkan tulisan "The best daddy in the world!" dan " U R my hero!", di atas plastik bungkus diaper, begitu juga rumbai-rumbainya, dan ditempel pada tangkai sedotan.
Papa pasti seneng dong menerimanya kemarin sore..
Happy father's day, Papa sayang! You really are our hero!

Gambar-gambar yang ada mama gunting sesuai bentuknya demikian juga tulisan-tulisannya, lalu mama ambil kota kardus bekas bungkus bakeri di dapur dan memotong dua bagiannya menjadi alas kartu warna hijau dan oranye.
Mama hanya mengarahkan dan bertanya, sementara kreatifitas di mana posisi menempel mama serahkan kepada Kira dan Ziya. Hasilnya ok lho,..apalagi ketika mama minta Kira-Ziya menuliskan inisial nama masing-masing di bagian khusus. Untuk tulisan "PAPA" (Ziya) dan "PAPI"(sesuai keinginan Kira)
mama bantu memegang tangan Kira-Ziya untuk menuliskannya. Tapi inisial huruf "Z" dan "K" ditulis sendiri oleh para bidadari!







Eh, begitu melihat mama pegang gunting, selotip dan perlengkapan lainnya, Kira-Ziya malah ngajak mama bikin prakarya dan nggak rela mama mendayagunakan kotak-kotak itu untuk keperluan pribadi hehehe. 
Berikutnya buat dari kertas HVS putih (biar mudah dilipat-lipat sehingga bisa bikin lingkaran rodanya sekaligus banyak).
Lubangi dengan tali dan hubungkan dengan satu lagi kotak tisu sehingga jadi kereta gandeng. Beri tali cukup panjang dibagian depan agar mudah ditarik ke mana-mana. Dan yang penting juga adalah memberi inisial nama masing-masing supaya nggak perlu rebutan dan bingung mencari-cari.










Gaya nggak tuh? Udah serasa pengamat bintang beneran euy,...Ziya pakai masuk koper papa pula, biar seperti bajak laut katanya! Lho,.. jadi ini teropong bintang apa teropong bajak laut yak? Hehehehe...


Besok-besoknya pernah juga mama buat eye patch dari kaos kaki bolong papa yang udah nggak dipakai. Kayaknya memang Kira-Ziya yang nggak betah bermata satu seperti bajak laut, aneh aja kali rasanya, jadi ya begitu deh, itu eye patch nggak pernah dipakai lagi setelah dicoba dan Kira-Ziya juga nggak pernah lagi nagih minta dibuatin eye patch ;-)
Kira-Ziya kan mulai gede, lagi seneng-senengnya main ibu-ibu-an, main masak-masakan, main jalan-jalan ke mana gitu, jadi pasti seneng setiap kali dibuatin semacam tas, dompet atau sejenisnya. So kali itu ide mama adalah tas mungil yang bisa disandang di bahu, lumayan kan untuk menyimpan uang-uang kertas mainan, benda-benda mungil para bidadari dan apa saja.

Dipotong-potong sedikit, lalu tempel di sisi atasnya, nah lumayan kan untuk hiasannya. Sengaja nggak mama tampilkan warnanya melainkan bagian yang putih di dalamnya, soalnya khawatir jadi rame banget kelihatannya secara kotak serealnya juga udah rame gitu gambarnya. 

